Hero Shooter

Hero Shooter : PlayStation All-Stars Terinspirasi dari Marvel Rivals

Hero Shooter – Kesuksesan cepat yang diraih oleh Marvel Rivals menjadi bukti nyata bahwa memiliki kekuatan dari intellectual property (IP) besar saja tidak cukup, namun harus ada eksekusi gameplay yang solid. Inilah hal yang gagal dicapai oleh PlayStation All-Stars Battle Royale pada perilisannya dulu. Game tersebut terlalu bergantung pada popularitas karakter-karakter ikonik PlayStation tanpa memberikan pengalaman bermain yang benar-benar menarik dan imersif.

Sementara Marvel Rivals menawarkan kesempatan untuk membentuk tim dengan beragam karakter Marvel, kekuatan utamanya justru terletak pada desain gamenya yang matang dan penuh strategi. Ini menjadikannya salah satu hero shooter terbaik dalam generasi baru. Jika PlayStation ingin menghidupkan kembali All-Stars, maka meniru arah yang ditempuh oleh Marvel Rivals bisa jadi pilihan yang sangat bijak, alih-alih tetap bertahan di genre platform fighter, PlayStation bisa mencoba peruntungan sebagai hero shooter.


Hero Shooter: Genre yang Semakin Menggeliat

Dalam beberapa tahun terakhir, hero shooter telah menjadi salah satu genre paling populer di industri game. Gelombang ini dimulai dari Team Fortress 2 dan meledak dengan Overwatch. Kini, berbagai game baru seperti Deadlock, FragPunk, hingga Marvel Rivals terus mendorong batas genre ini. Meski ada hambatan seperti dibatalkannya Hyenas dan penutupan Concord—yang juga diterbitkan oleh Sony—Marvel Rivals mampu menghidupkan kembali semangat genre ini.

Dengan pelajaran dari Marvel Rivals, Sony sebenarnya punya peluang untuk menghidupkan kembali PlayStation All-Stars sebagai hero shooter. Daya tarik utama dari versi lamanya adalah daftar karakternya, dan sejak 2012, katalog IP eksklusif milik PlayStation telah berkembang sangat pesat. Menggabungkan karakter-karakter dari judul-judul terbaru seperti Horizon, The Last of Us, dan Ghost of Tsushima dalam format hero shooter bisa jadi langkah revolusioner yang tak hanya relevan, tapi juga sangat menjual.


Mengapa Hero Shooter Cocok untuk Karakter PlayStation

Sebagian karakter dalam PlayStation All-Stars Battle Royale sebenarnya berasal dari game bergenre aksi dan tembak-menembak. Dalam game sebelumnya, mereka harus diadaptasi agar cocok dengan gaya bertarung ala platform fighter. Namun, di dalam hero shooter, mereka bisa tampil secara lebih natural—menampilkan kemampuan aslinya dalam format tim dan taktik, bukan hanya pukulan dan lompatan.

Genre ini juga memungkinkan PlayStation mengeksplorasi kembali karakter-karakter lama yang telah lama tidak disorot. Dalam Marvel Rivals, Marvel berhasil menarik kembali minat para pemain terhadap komik-komik lawasnya. Bahkan, mereka melakukan promosi berlangganan Marvel Unlimited untuk mendekatkan pemain dengan sumber cerita dari para hero tersebut.

PlayStation pun bisa menerapkan strategi serupa. Dengan tren nostalgia yang terus berkembang, hero shooter versi PlayStation All-Stars bisa menjadi wadah untuk memperkenalkan kembali karakter-karakter klasik seperti Sir Daniel Fortesque (MediEvil), PaRappa the Rapper, hingga tokoh-tokoh ikonik seperti Crash Bandicoot dan Spyro yang dulunya absen dari game pertama.


Waktu yang Tepat untuk Menghidupkan IP Lama PlayStation

Saat ini, ada kabar bahwa PlayStation sedang mempersiapkan proyek untuk menghidupkan kembali IP-IP lamanya. Jika itu benar, maka PlayStation All-Stars bisa menjadi jembatan yang sempurna. Hero shooter dengan nuansa kolaboratif dapat menjadi tempat perkenalan karakter-karakter tersebut kepada generasi pemain yang baru—sekaligus hadiah untuk para penggemar lama yang merindukan mereka.

Bukti nyata bahwa pendekatan ini bisa berhasil adalah Astro Bot (2024). Game ini sukses memadukan elemen nostalgia dan gameplay modern. Dengan banyak cameo dari berbagai karakter PlayStation, Astro Bot menjadi semacam surat cinta untuk sejarah PlayStation. Bayangkan jika konsep ini diperluas ke ranah multiplayer kompetitif dengan format hero shooter—potensinya akan jauh lebih besar.


Seperti Apa Wujud Hero Shooter Versi PlayStation All-Stars?

Jika PlayStation All-Stars Battle Royale dihidupkan kembali dalam bentuk hero shooter, maka roster karakternya haruslah diperbarui. Karakter lama seperti Ratchet & Clank, Kratos, dan Nathan Drake masih punya tempat, tetapi wajah-wajah baru seperti Aloy (Horizon), Jin Sakai (Ghost of Tsushima), dan Ellie atau Joel (The Last of Us) sangat layak menjadi ujung tombak generasi baru.

Yang lebih menarik lagi, karakter seperti Spider-Man dari Insomniac—yang telah menjadi simbol penting dalam ekosistem PlayStation—mungkin bisa masuk ke dalam dua game sekaligus: Marvel Rivals dan PlayStation All-Stars. Hal ini bisa menciptakan semacam “crossover dalam crossover”, menjembatani dunia Marvel dan PlayStation dalam satu ekosistem yang dinamis.

Tidak hanya soal karakter, tetapi desain panggung juga bisa ditingkatkan. Salah satu hal paling kreatif dari game pertama adalah desain arena yang merupakan gabungan dua dunia berbeda. Misalnya, stage dengan latar Hades dari God of War yang diserang oleh pasukan Patapon. Konsep unik ini harus dipertahankan dengan memasukkan elemen-elemen dari berbagai game seperti Gravity Rush, Bloodborne, atau bahkan Persona 5.


Kesimpulan: Kini Waktunya untuk Kebangkitan Sang All-Stars

Hero shooter adalah genre yang saat ini relevan, populer, dan memberikan ruang luas bagi kreativitas karakter dan dunia. Genre ini memungkinkan banyak potensi eksplorasi naratif, strategi tim, hingga fan service yang mendalam.

PlayStation All-Stars layak mendapatkan kesempatan kedua, bukan sebagai tiruan Super Smash Bros, melainkan sebagai pionir baru dalam dunia hero shooter. Sony memiliki katalog karakter yang sangat kaya, dari klasik hingga kontemporer. Dengan pendekatan yang tepat, PlayStation All-Stars Hero Shooter akan menarik perhatian pemain baru.

ikuti terus Gameverse untuk mendapatkan info terbaru tentang game lainnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *